Jendela kamarnya tidak akan terbuka
Karena ia tak tahu kau di luar sana
Kau menunggu ia menyadarinya, berharap
Meski sebatas bayang yang nampak
Pintu rumahnya akan selalu terkunci
Karena kedatanganmu tak diketahui
Apalagi sekedar memergokimu di sana
Karena jendela kamarnya tidak terbuka
Perasaanmu sebatas pesan pada sang angin
Berharap terbawa butiran debu, kesana
Tapi mata manusia terlalu sensitif terhadap debu
Reflek menutup mata, kau tak bisa masuk
Untuk apa perasaanmu selama ini
Berharap lebih sama bahayanya dengan memberi harapan
Tapi namanya cinta
Siapa yang bisa memikirkan cinta secara logis?
Rabu, 16 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar