Sekali lagi aku
menghadapi
Menjadi satu-satunya
Orang di dunia ini
Kalau aku manusia,
Berarti cuma aku
manusia di bumi
Walaupun akhirnya aku
bukan manusia
Berarti mereka-mereka
yang disekitarku
Adalah manusia
Hidupku seakan cuma
memberiku dua pilihan
Hanya aku manusia di
bumi, atau aku bukan manusia
Mengapa tidak ada yang
berpihak kepadaku?
Mengapa tidak ada yang
bisa mendengarku?
Melihatku disini
Mendengar aku berbicara
Menganggap aku ada
Apa cuma kertas, pulpen
Yang jadi satu-satunya
teman setiaku
Dimana teman-teman
manusiaku lainnya?
Apa yang mereka perbuat
selama ini?
Memang pantang untukku
membagi kesedihan
Tapi apa itu artinya
mereka tidak mau
Berbagi kebahagiaan
denganku
Berbagi cerita
bersamaku
Meluangkan waktunya
sedikit saja bersamaku
Aku iri pada beberapa
manusia
Yang punya tempat
tersembunyi
Di beberapa hati
manusia lainnya
Aku iri pada beberapa
manusia
Yang tanpa
mengungkapkan perasaannya
Bisa mendapat apa yang
ia inginkan
Beberapa kali aku benci
Pada nasibku sendiri
Pada tubuhku sendiri
Aku begitu lemah,
pasrah, penyerah
Akibat kesalahan fatal
Terjatuh dari impian
dan cita-cita sendiri
Tenggelam dan terseret
arus pada tepian muara
Termakan oleh keganasan
ombak samudera
Tubuhku hancur,
tercerai berai ke empat penjuru mata angin
Dimakan dengan rakusnya
oleh ikan-ikan laut
Dan ikannya dipancing
manusia
Dimakan manusia
Apa begitu nasibku,
berakhir pada perut-perut kerakusan manusia?
Cuma begitu tingkah
kebiadaban manusia
Hidup cuma untuk makan
tidur dan buang hajat
Tanpa mau memperhatikan
aku
Sebagai manusia yang
tidak dimanusiakan
Hei manusia-manusia di
sekitarku
Aku mohon
Beri aku sedikit saja
Waktumu
Hidupmu
Apa kau dengar,
manusia?
Hening
0 komentar:
Posting Komentar