Rabu, 16 Oktober 2013

Jendela dan Pintu

Jendela kamarnya tidak akan terbuka
Karena ia tak tahu kau di luar sana
Kau menunggu ia menyadarinya, berharap
Meski sebatas bayang yang nampak

Pintu rumahnya akan selalu terkunci
Karena kedatanganmu tak diketahui
Apalagi sekedar memergokimu di sana
Karena jendela kamarnya tidak terbuka

Perasaanmu sebatas pesan pada sang angin
Berharap terbawa butiran debu, kesana
Tapi mata manusia terlalu sensitif terhadap debu
Reflek menutup mata, kau tak bisa masuk

Untuk apa perasaanmu selama ini
Berharap lebih sama bahayanya dengan memberi harapan

Tapi namanya cinta
Siapa yang bisa memikirkan cinta secara logis?

0 komentar:

Posting Komentar