Selasa, 03 Februari 2015

Siang (1)

Aku tak tahu menerka arti kata sanubari
Ketika hati tiba dalam ketiadaan
Meluap segenap raga dari genangan rindu
Lalu mimpinya jatuh dalam debur gelombang kekalutan

Adakah satu tanya terucap?
Untuk sekedar menyapa "Apa kabar"
Atau mencari alasan dari aksinya?
Sampai-sampai berkata saja tak cukup

Sabtu, 24 Januari 2015

Papa Mama

Pah.. Mah..
Maaf liburan ini Rozi jarang di rumah :'(
Rozi pengen seperti temen-temen yang lain,
Bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pah.. Mah..
Maaf, waktu sebulan habis tak bersisa
Rozi terlalu menghabiskan waktu untuk mengurus acara ini
Seharusnya Rozi membatasi waktu untuk Rozi sendiri

Seharusnya Rozi seperti temen-temen yang lain
Yang kadang gak terlalu disibukkan dengan hal ini

Pah.. Mah..
Maafin Rozi..
:'(

Selasa, 13 Januari 2015

Melodia (1)

Apa kabar sebuah hati
Ketika keutuhannya terpotong-potong di malam itu
Ketika ketegarannya dipertanyakan oleh manusia

Bagaimana aku harus menjawabnya?
Suara, tangis, perpecahan.

Malam (2)

Ajari aku melipat rinduku dengan rapi, sayangku
Lebarnya memang tak terkira
Kusut karena masa yang ku lalui tanpamu

Tak perlu kau beri wewangian
Semerbak wanginya telah memenuhi istana hatiku
Potretmu terbingkai rapi di dinding kamarku

Sebagai permataku

Rumah (1)

Kembali pulang ke rumah membuatku berkaca-kaca. Campur aduk antara rindu dengan kenyataan yang aku lalui sekarang. Siapa yang tak rindu dengan rumahnya, keluarganya, dengan segala tingkah laku dan bermacam bentuk kasih sayang di dalamnya. Siapa yang tak rindu dengan rumahnya, yang tak melulu menyajikan kehangatan orang tua pada anaknya, kakak pada adiknya, tapi juga berbagai cerita-cerita di dalamnya.

Aku pulang sebagai anak dan status baruku sebagai mahasiswa. Waktuku tak banyak, hanya satu bulan aku pulang. Sanggupkah sang waktu mengobati rasa rinduku? Atau aku sendiri yang harus membangunkan sang waktu?

Bapak... Ibu...

Anakmu akan tiba di rumah. Anakmu akan segera mencium tangan dan pipimu.
Anakmu akan kembali..