Selasa, 17 September 2013

Sebuah Keberanian



Tabir kelemahanku mulai membuka
Hanya bisa membayangkan tanpa ingin menyatakannya
Hanya mampu untuk menulis tanpa keberanian untuk mengungkapkan
Hanya sebatas membaca tanpa menafsirkan tembang yang dinyanyikan alam
Terlalu kecil untuk bisa bermimpi setinggi tiang bendera
Terlalu keras untuk dapat menerima setiap konsekuensi
Terlalu besar untuk masuk pada kesempatan – kesempatan kecil
Terlalu ramai untuk hati yang masih hening

Tapi ini yang terakhir
Aku sudah menyatakannya, walau tidak secara langsung
Aku berani berucap, walau cuma satu dua kata
Aku sanggup mengartikan makna tersirat yang diberi alam
Aku mampu terbang untuk lebih tinggi dari bintang – bintang di angkasa
Aku mampu nyaman selembbut kapas untuk setiap manusia
Aku bisa lebih menyesuaikan diri untuk siap pada setiap kesempatan
Aku mencoba untuk masuk dan mengerti pada setiap hati dan mata di depanku

Seperti angin pada lembah bunganya
Seperti jangkar pada setiap pelabuhan
Seperti tetesan embun pada helai daun saat fajar

Aku akan berputar, berjalan, seimbang, dan bahagia
Seperti roda sepeda dan penumpangnya

0 komentar:

Posting Komentar